Setelah sebelumnya kami break sejenak dari aneka wisata kuburan di Tana Toraja dengan mengunjungi Buntu Burake, dimana ada Patung Yesus tertinggi didunia, kini kami mau melanjutkan aktivitas wisata kuburan lagi, yeah! Mobil pun melaju menuju Desa Lemo, sebuah desa di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Terletak sekitar 7 kilometer di sebelah utara Makale. Di desa ini kami akan mengunjungi sebuah tebing batu yang merupakan kuburan keluarga bangsawan Tana Toraja tempo doeloe. Kuburan batu ini disebut sebagai Batu Lemo.
Batu Lemo |
Tebing batu yang dipahat jadi kuburan bangsawan |
Setelah membayar tiket masuk sebesar 10 ribu rupiah, kaki kami pun segera melangkah melintasi pematang sawah nan hijau untuk menuju ke Batu Lemo. Terdapat banyak lubang yang merupakan hasil pahatan pada tebing batu ini. Lubang-lubang itu adalah tempat meletakkan jenasah para kaum bangsawan yang hidup di masa lalu. Lubang-lubang ini kemudian ditutup dengan pintu kayu dan biasanya satu lubang bisa diisi satu keluarga.
A closer look, lubang-lubang kuburan dan tau-tau |
Ada Tongkonan di Batu Lemo |
Kuburan Batu Lemo ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi makam kepala suku Toraja. Pokoknya kalau ke Tana Toraja, wajib banget ke Batu Lemo! Lokasi kuburan ini sangat memukau, menyatu dengan indahnya area persawahan. Disini udaranya sejuk dan saya menghabiskan beberapa menit untuk duduk duduk melepas lelah di sebelah 2 rumah adat Tongkonan. Ah ya, di Batu Lemo juga ada tau-tau, patung kayu yang merupakan representasi dari mereka yang meninggal. Disini saya baru tahu kalau ternyata tak semua orang Toraja bisa dibuatkan tau-tau. Ternyata hanya kalangan bangsawan saja yang boleh dibuatkan patung kayu ini setelah memenuhi serangkaian persyaratan. Btw, di Batu Lemo banyak terdapat toko suvenir, tapi kami tidak membeli suvenir disini karena mau mengejar waktu menuju ke destinasi berikutnya yaitu Londa.
Location Map: Kuburan Batu Lemo