Akhirnya impian saya untuk mendaki Gunung Bromo kesampaian juga! Saya ngikut open trip seorang kawan yang saya kenal di grup Backpacker Semarang di Facebook. Namanya aja backpacker, ya kita open trip nya semurah dan seirit mungkin. Total kami bertujuh, 4 diantara kami berangkat dari Semarang, termasuk saya. Dari Stasiun Poncol kami menuju Stasiun Pasar Turi di Surabaya dan malam itu kami menginap dulu di rumah yang bikin open trip di Surabaya. Nah paginya sebelum mulai touring ke Bromo kami ke beberapa destinasi wisata dulu di Surabaya, catatannya bisa dibaca di postingan
Jalan-jalan ke Surabaya :).
Siang hari kami memulai touring ke Bromo dari Surabaya. Kawasan
Gunung Bromo berada dalam 4 wilayah kabupaten yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Bromo itu destinasi wisata yang must-visit banget di Jawa Timur. Kepopuleran Bromo itu udah mendunia jadi amat sangat banyak turis asing yang mendaki dan berwisata ke Gunung Bromo yang termasuk dalam kawasan
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Setelah 4 jam touring, akhirnya sore itu kami sampai juga di sebuah homestay di Bromo, penginapan ini sederhana banget sih, tapi yang penting bisa buat istirahat sejenak. Malam itu kami menonton sendratari Roro Anteng dan Joko Seger, abis itu balik penginapan lagi untuk tidur. Sebenarnya saya udah kerasa kalau bakalan ga bisa tidur karena dini hari jam 2an kami musti bangun dan melihat acara upacara Yadnya Kasada. Dan benarlah, karena khawatir ga bisa bangun super awal, akhirnya malah ga bisa tidur.. huaaa..
|
Beberapa sesembahan sesajen di upacara Yadnya Kasada |
|
Unforgettable moment! Sunrise di Bromo! |
|
Foto dengan background Gunung Batok |
Yo wes lah, ga papa. Yang penting sekarang kami menuju ke Pura Luhur Poten yang menjadi lokasi acara perayaan Yadnya Kasada dan kami nonton acara ritual ini dari jam 3 sampai jam 5 pagi. Pura Luhur Poten ini adalah tempat pemujaan bagi masyarakat Tengger yang memeluk agama Hindu. Nah apa sih sebenarnya Yadnya Kasada itu? Yadnya Kasada adalah sebuah hari upacara persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi. Sesajen juga dipersembahkan untuk para leluhur yaitu Rara Anteng dan Jaka Seger yang merupakan pasangan yang menjadi cikal bakal suku Tengger di Bromo. Kami juga ikut iring-iringan sesajen menuju ke puncak Bromo. Harusnya sampai kawahnya ya... tapi oh tapi... saat itu bau belerangnya bener-bener wow banget sampai saya ga tahan dan akhirnya ga ikut iring-iringan sesajen sampai kawah.
Nah berada di Gunung Bromo ini tak kami sia-siakan. Mumpung menjelang sunrise, kami segera bersiap-siap ambil banyak foto matahari terbit di Bromo. Pemandangannya luar biasa, majestic banget dengan lautan kabut yang menambah keunikan view dari atas Gunung Bromo. Gunung Bromo ini adalah gunung berapi yang masih aktif ya gaess, tingginya 2329 mdpl, jadi okee juga buat pendaki pemula. Nah kalau berfoto di Gunung Bromo pasti juga dapat background view Gunung Batok, gunung yang berdekatan dengan Gunung Bromo.
Siangnya kami melanjutkan explore ke area-area lain di sekitar Bromo yaitu Pasir Berbisik Segara Wedi, Bukit Teletubbies dan Gunung Penanjakan untuk melihat view kawasan Bromo dari atas. Untuk Gunung Penanjakan nya bisa dicapai dengan naik motor dan area ini adalah salah satu spot terbaik untuk menikmati sunrise. Kami mengeksplor selama kurang lebih 3 jam dan selanjutnya balik ke penginapan untuk packing dan bersiap balik ke rumah temen saya di Surabaya. Terimakasih ya gaesss, kalian semua temen-temen trip yang asyik dan yes banget. Semoga lain waktu bisa ketemu untuk trip bareng lagi :).
|
Pura Luhur Poten dengan background Gunung Batok |
|
Area lautan pasir Segara Wedi |
|
View Bromo dari Penanjakan |
|
Pasir dimana-mana... |
|
Teman-teman ngetrip ke Bromo |
Location Map:
Bromo Tengger Semeru National Park
Baca Juga