Lawang Sewu adalah tempat tujuan wisata yang paling populer di Semarang. Letaknya sangat strategis di pusat kota Semarang dekat dengan Tugu Muda. Tiket masuk juga cukup murah, hanya 10 ribu rupiah saja dan buka setiap hari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Nama boleh populer, tapi nuansa ke-horor-annya juga tak kalah populer. Karena alasan inilah sebenarnya saya cukup tertarik untuk berkunjung ke Lawang Sewu. Lawang Sewu atau dalam Bahasa Indonesia berarti Seribu Pintu, pada kenyataannya memang memiliki banyak sekali pintu, walau tidak sampai berjumlah seribu. Bangunan kuno ini dibangun pada tahun 1904 dan memiliki 3 lantai. Pada masa lalu, 2 lantai digunakan untuk aktivitas perkantoran, dan lantai 3 kabarnya digunakan untuk aktivitas olahraga. Berdasarkan sejarah, gedung ini dulunya adalah kantor pusat NIS yang merupakan perusahaan kereta api Belanda yang beroperasi di Semarang.
Sudah beberapa kali saya berkunjung kemari. Pertama kali dengan teman-teman English Conversation Club di kampus saya dulu, lalu yang kedua kali juga dengan teman-teman kampus dan waktu itu bahkan sampai ikut tur sore menjelajahi lorong dan ruang bawah tanah Lawang Sewu yang pada masa penjajahan Jepang digunakan sebagai penjara jongkok dan penjara berdiri. Dalam tur itu, kami diminta pakai sepatu boot dulu karena airnya cukup tinggi sampai hampir selutut. Ruangannya gelap dan panjang, rasanya lama banget ga keluar-keluar juga. Pengap dan baunya apek, cukup membuat saya berkata pada diri saya sendiri bahwa ini adalah tur bawah tanah yang pertama dan terakhir buat saya. Cukup horor juga cerita-cerita yang saya dengar tentang lorong tersebut dimana kabarnya banyak penampakan dari para tawanan yang meninggal disitu. Ataupun banyaknya hantu dan makhluk gaib yang dikabarkan suka berseliweran di bangunan ini mulai dari bagian sumur tua, pintu utama, lorong-lorong, ruang-ruang utama serta di ruang penyiksaan.
Dan kali ini adalah kali ketiga saya ke Lawang Sewu. Berbeda dengan 2 kunjungan saya yang sebelumnya, kali ini saya puas-puasin foto-foto di setiap sudut Lawang Sewu (kecuali ruang bawah tanah). Karena sudah banyak direnovasi. Bahkan terdapat juga kereta asli peninggalan Belanda di pelataran Lawang Sewu yang turut direvitalisasi. Bangunan Lawang Sewu kini sangat terawat dan bagus, makanya selalu jadi target utama wisatawan yang berkunjung ke kota Semarang. Belum ke Lawang Sewu ya belum sah ke Semarang :D.
Foto diantara pintu-pintu |
Cantiknya Lawang Sewu menjelang malam |
Location Map: Lawang Sewu Semarang