Kalau sebelumnya saya
berwisata ke 3 telaga di Kuningan, di postingan ini saya wisata ke 2 keraton dan 1 gua di Cirebon yang juga lagi hits. Keraton pertama yang saya kunjungi adalah Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton ini adalah keraton termegah dan yang paling terawat di Cirebon. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan ada pendopo juga didalamnya. Lokasinya ada di Jl. Kasepuhan No.43, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Buka setiap hari mulai jam 8 pagi sampai jam 6 sore. Dengan tiket masuk murmer seharga 15 ribu saja, kamu sudah bisa menikmati keindahan arsitektur Keraton Kasepuhan yang bersejarah 👍.
|
Arsitektur Keraton Kasepuhan yang unik |
|
Keren |
|
Dikelilingi tembok batu bata |
|
Tampak depan |
Berikutnya saya ke Keraton Kanoman yang berlokasi di Jl. Kanoman No.40, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Keraton Kanoman adalah salah satu dari dua bangunan kesultanan Cirebon. Berdiri pada tahun 1678 M, kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Keraton Kanoman buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore.
|
Di depan Keraton Kanoman |
|
Di dalemnya... |
|
Arsitektur Keraton Kanoman ga kalah unik |
Tempat wisata terakhir yang saya kunjungi hari ini adalah
Goa Sunyaragi. Gua buatan ini berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon. Kemari pas siang hari betul-betul panas, siapkan topi atau payung kalau tidak tahan dengan teriknya matahari. Masuk ke kawasan wisata gua ini cukup terjangkau, hanya dengan 10 ribu rupiah saja. Disini banyak terdapat spot selfie dan sudut-sudut menarik untuk foto-foto 😄. Di kawasan ini terdapat sebuah bangunan mirip candi yang disebut Goa Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi / Tamansari Sunyaragi. Buka setiap hari mulai jam 8 pagi sampai jam 17.30.
|
Goa Sunyaragi |
|
Baguss... |
|
Banyak sudut keren untuk foto |
|
Teriknya matahari tak menghalangi keseruan hari ini |
|
Bentuknya gajah |
Gua yang terbuat dari batu bercampur karang ini sebenarnya didirikan sebagai tempat peristirahatan dan meditasi Sultan Cirebon dan keluarganya. Tapi saat ini justru lebih terkenal sebagai tempat wisata yang instagrammable dan hits.
Nah, tak lupa saya juga mencoba kuliner khas Cirebon yaitu Empal Gentong dan Mie Koclok. Empal Gentong adalah salah satu makanan khas Cirebon yang mirip dengan gulai dan dimasak menggunakan kayu bakar didalam gentong. Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Saya mencoba menu Empal Gentong ini di rumah makan Empal Gentong H. Apud yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.24, Cirebon. Rumah makan ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Harganya cukup terjangkau yaitu 22 ribu untuk 1 porsi Empal Gentong. Rasanya enak banget, 1 porsi kurang deh.
|
Empal Gentong khas Cirebon |
Kuliner kedua yang saya coba adalah Mie Koclok. Saya beli ini dipinggir jalan, tapi rasanya maknyuss enak banget! Mie Koclok adalah sup mie ayam khas Cirebon. Mie disajikan dengan sup berwarna putih yang terbuat dari kaldu ayam dan sup santan, dicampur dengan tepung tapioka. Enak banget dimakan hangat-hangat, kuah sup nya aduh bikin lidah bergoyang 😉. Saat tulisan ini dibuat, harga Mie Koclok yang saya beli adalah 17 ribu.
|
Mie Koclok, kuliner yang enak bangeeetss |
Pagi berikutnya saya harus pulang ke Semarang karena kereta Ciremai berangkat jam 10.35. Tapi Pak Husna baik banget masih nawarin untuk anter saya pagi-pagi melihat Pelabuhan dan Pantai Kejawanan.
|
Pelabuhan Kejawanan |
|
Selfie dulu... |
|
Pantainya rada horor... |
Pantainya sendiri sebenarnya kotor banget dan banyak sampah. Tempat ini sebenernya lebih berfungsi sebagai pelabuhan dan perikanan ketimbang tempat wisata. Laut waktu itu pasang jadi ga bisa foto didekat resort yang ada di pantai. Okelah ga papa, saya sudah sangat puas kemarin wisata telaga, keraton, dan gua. Thank you Kuningan and Cirebon! 😁
|
Stasiun Cirebon |
Location Map:
Baca Juga