Wokeeh sampailah di bagian terakhir dari catatan trip ke Tanjung Puting National Park. Sebelumnya saya sudah membahas tentang Tanjung Harapan dan Pondok Tanggui. Di catatan ini, saya akan membahas tentang Camp Leakey yang merupakan destinasi ketiga kami di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
Senyum pepsodent emak orangutan 😁 |
Setelah makan siang, kapal klotok kami mulai bergerak menjauh dari area Pondok Tanggui dan melanjutkan perjalanan ke destinasi ketiga di Tanjung Puting National Park. Destinasi tersebut adalah Camp Leakey yang merupakan area paling populer untuk melihat keberadaan orangutan di Tanjung Puting. Jumlah orangutan disini lebih banyak dibanding di Tanjung Harapan dan Pondok Tanggui.
Selama otewe ke Camp Leakey, sungainya agak menyempit, jadi kapalnya tuh pelan-pelan banget jalannya, gak sat set was wus lagi. Kak Yono bilang kalau di area sungai ini banyak buayanya, waduh bulu kuduk berdiri nih, wkwk. Tapi saya hanya melihat 1 buaya saja selama melewati area sungai yang menyempit ini. Kata tour guide nya, buaya tidak suka suara kapal klotok yang berisik, jadi mereka auto ngumpet 😅.
Kapal sandar di Camp Leakey |
Oya, air sungai berwarna gelap begini bukan karena kotor ya, tapi karena pengaruh tanaman dan akar-akar di dasar sungai yang sudah membusuk. Makin mendekati Camp Leakey, warna airnya semakin mirip warna Coca-cola. Setelah kapal klotok sandar di Camp Leakey, kami segera bergegas keluar dari kapal dan berjalan di jembatan kayunya untuk menuju ke Information Centre terlebih dahulu. Di Camp Leakey terdapat Information Centre juga seperti di Tanjung Harapan. Tapi disini lebih luas dan lebih banyak koleksinya. Yang paling unik menurut saya adalah bagian silsilah (family trees) orangutan 🦧.
Kami lanjut berjalan masuk hutan untuk menuju ke feeding area. Sepanjang jalan pun wisatawan bisa melihat orangutan melompat kesana kemari dari satu pohon ke pohon lainnya. Memang paling puas melihat orangutan dari area Camp Leakey ini. Jumlah orangutan nya banyak dan lebih berani untuk muncul, alias gak terlalu malu-malu. Mungkin karena Camp Leakey ini adalah area yang paling populer di Tanjung Puting, jadi jumlah wisatawannya memang lebih banyak yang datang kesini. Hal ini membuat para orangutan yang ada disini jadi tidak terlalu takut pada manusia. Bahkan di jembatannya pun, beberapa orangutan suka nongkrong gitu, hehe 😁.
Ini Kak Yono, tour guide berlisensi dari Tanjung Puting National Park |
Sampai di Camp Leakey Feeding Area 🦧 |
Sampailah kami di feeding area nya Camp Leakey. Menurut saya, feeding area disini lebih besar dibanding dua lokasi sebelumnya. Selain itu, disediakan kursi-kursi juga jadi lebih nyaman, bisa sambil istirahat, hehe. Segenap orangutan segera berdatangan setelah ranger menyediakan makanan dan memanggil mereka. Sat set was wus langsung pada berdatangan 🦧.
Sat set langsung pada datang |
Ni kayaknya masih satu keluarga 😁 |
"Hmm.. sudah kuduga!" 🤔 |
Yang ini paling selow dan santuy 😁 |
Ibu dan anak 💕 |
Menjelang jam 5 sore, kami balik ke kapal klotok untuk mandi, makan, dan lanjut beristirahat. Wah puas sekali saya ngetrip di Tanjung Puting National Park. Ayo kapan giliran anda? Seru banget loh ngetrip dan melihat orangutan di alam liar secara langsung 😀.
Nunggu kapal agak dekat, baru deh berani loncat ke kapal, wkwk 😁 |
Penampakan kapal klotok dari depan 🚢 |
Hari berikutnya, 19 Agustus 2018, kapal klotok bertolak ke arah Pangkalan Bun. Tentu saja menyusuri Sungai Sekonyer lalu menuju ke laut lepas. Terlihat kapal-kapal besar dan rumah-rumah yang ada di pinggir laut.
Kapal klotok kami akhirnya sampai di pelabuhan dan tanpa ba bi bu kami langsung dianter ke Bandar Udara Iskandar. Pokoknya sat set deh pelayanan trip nya, hehe. Tapi sebelum ke airport, saya rikues mampir dulu ke toko souvenir yang ada di Pangkalan Bun untuk membeli sedikit oleh-oleh. Pak supirnya baik banget mengiyakan. Kebetulan saya se-mobil dengan Max dan Natalie, mereka juga tertarik untuk melihat toko oleh-oleh di Pangkalan Bun.
Sampailah kami di sebuah toko souvenir khas Tanjung Puting dan Pangkalan Bun, yaitu Toko Kawal. Toko ini ternyata populer dan direkomendasikan. Lokasinya ada di pusat kota Pangkalan Bun jadi sangat mudah ditemukan. Toko Kawal menjual aneka bentuk oleh-oleh seperti kaos, gantungan kunci, magnet, tenun, aksesoris, ukir-ukiran, topi khas Kalimantan, aneka miniatur, dan pernak-pernik unik lainnya. Buka dari jam 8 pagi sampai 9 malam. Saya membeli kaos dan gantungan kunci. Sedikit aja buat oleh-oleh, hehe. Souvenir yang dijual bagus-bagus dan harganya reasonable. Selain itu, di toko ini pengunjung juga bisa foto-foto ala Dayak loo, keren kan? 😃
Foto ala-ala 😀 |
Okee, saatnya ke airport. Sampailah kami di Bandar Udara Iskandar dan saling say goodbye. Senangnya bisa ikutan open trip ke Tanjung Puting National Park. Stay 3 hari 2 malam di kapal klotok, makan dan mandi juga di kapal klotok. Bertemu dengan orang-orang baru dari banyak negara. Belum lagi aktivitas trekking baik pagi, siang, maupun malam keluar masuk hutan demi melihat banyak orangutan dan hewan-hewan lain yang hidup bebas di alam liar. Trip ini recommended banget buat yang suka petualangan 👍.
Demikian catatan trip saya ke Tanjung Puting National Park. Berikut ini link lengkapnya:
- Tanjung Puting National Park, Part 1: Sungai Sekonyer dan Tanjung Harapan
- Tanjung Puting National Park, Part 2: Pondok Tanggui
- Tanjung Puting National Park, Part 3: Camp Leakey