7 November 2019, pagi ini kami explore Candi Prambanan. Kami ke kawasan candi ini dengan menggunakan transportasi bus Trans Jogja. Kira-kira sekitar jam 9 pagi kami sudah sampai di Candi Prambanan. Sebelumnya, saya sudah dua kali ke candi ini, yaitu di tahun 2012 dan 2016. Yang trip Prambanan tahun 2012 tidak ada fotonya karena waktu itu belum punya kamera 😅. Hape juga masih jadul, pokoknya gak bagus deh buat foto, hehe. Padahal waktu itu saya menonton Sendratari Ramayana yang sangat keren, yah sayang banget sih saya ga bikin dokumentasinya. Nah kalo yang trip Prambanan tahun 2016 saya antusias walaupun jalan-jalan sendirian aja. Candi Prambanan terletak di Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571. Buka setiap hari dari jam 6.30 pagi sampai 5 sore.
Candi Prambanan |
Untuk tiket masuk, antara WNI dan WNA bener-bener berasa kayak bumi dan langit 😁, perbedaannya cetar banget. Untuk wisatawan domestik, tiket masuknya sebesar Rp.50.000, sedangkan wisatawan asing harus merogoh kocek hampir 7 kali lipat yaitu sebesar Rp.337.500. Daniel cuma bisa geleng-geleng begitu tau bedanya banyak banget. Tapi ga papa lah ya, kan once in a lifetime experience buat dia. Kami lalu duduk-duduk dulu di lounge menikmati minuman teh dan kopi sambil membaca brosur tentang Candi Prambanan. Abis itu kami langsung cuss mulai explore 😃.
Serius membaca brosur |
Dalam bahasa Jerman juga ada |
Pelataran Candi Prambanan |
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia dan diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 (850 AD) oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Candi Prambanan memiliki halaman luar dan tiga pelataran yang disebut Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah), dan Njeron (pelataran dalam). Pelataran luar saat ini hanya pelataran kosong. Dahulu pelataran ini dikelilingi pagar batu tapi kini sudah menjadi reruntuhan. Candi-candi yang ada di pelataran tengah sebagian besar dalam keadaan hancur dan yang tersisa hanya reruntuhannya saja. Sedangkan pelataran dalam adalah area yang dianggap paling suci.
Awalnya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan. Namun kini yang tersisa hanya tinggal 18 candi yaitu 8 candi utama, 8 candi kecil, dan 2 candi perwara. Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan sangat luas, mencapai 39,8 ha. Jadi siapkan stamina ya kalau mau explore kawasan candi ini, pastikan sudah sarapan dulu, hehehe. Untunglah walaupun sekarang bulan November, tapi cuaca masih panas dan cetar. Jalan-jalan ke Candi Prambanan pun jadi lebih menyenangkan dan kami puas explore kawasan candi ini, bahkan sampai ke area Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu.
Candi Prambanan termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO dan ukurannya lima meter lebih tinggi dari Candi Borobudur. Sayangnya pada waktu terjadi gempa bumi di tahun 2006, candi ini mengalami kerusakan parah dan bahkan mengalami deformasi pada strukturnya. Kami mengagumi setiap candi yang ada di kawasan ini, speechless pokoknya, saking bagusnya. Tak heran objek wisata ini termasuk yang paling populer dan wajib dikunjungi wisatawan yang liburan ke Yogyakarta. Nilai historis yang tinggi dan arsitektur yang sangat menawan sungguh menarik bagi banyak wisatawan (terutama wisatawan asing) untuk mengeksplor Candi Prambanan.
Jalan ke Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu |
Dari candi-candi utama yang ada di kompleks ini, kami berjalan lumayan jauh ke Candi Lumbung. Candi ini adalah salah satu candi yang masuk dalam kompleks Candi Prambanan dan merupakan candi Buddha. Diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 sampai 10 ketika kerajaan Mataram Kuno masih berkuasa.
Candi Lumbung |
Selanjutnya kami berjalan ke Candi Bubrah. Pendirian candi ini diyakini satu era dengan Candi Lumbung. Barengan dengan Candi Sewu, ketiga candi ini adalah candi Buddha. Candi Sewu dibangun pada abad ke-8 dan berjarak kurang lebih 800 meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu diperkirakan berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Di dalam kawasan Candi Sewu terdapat 249 candi, tapi masyarakat sekitar menamakannya "Sewu" berdasarkan kisah legenda Roro Jonggrang.
Candi Bubrah |
Candi Sewu |
Sampai di Candi Sewu ini energi kami udah lumayan habis, wkwkw. Yah maklum jalan kaki di tengah panasnya terik matahari. Tapi worth it banget explore kawasan Candi Prambanan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. Saran saya sih, alokasikan waktu 1 hari sendiri untuk explore kompleks candi-candi ini. Bahkan kalau bisa, tonton juga Sendratari Ramayana yang diadakan pada malam hari jam 19.30 - 21.30 setiap hari selasa, kamis, dan sabtu. Sendratari Ramayana adalah sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog. Sendratari yang menampilkan kisah Ramayana ini rutin dipentaskan sejak tahun 1961. Pementasan di panggung terbuka biasanya hanya dilakukan di musim kemarau dan di musim hujan pementasannya diadakan di panggung tertutup.
Akhirnya selesai explore kompleks Candi Prambanan |
Okee jadi demikianlah trip kami ke Candi Prambanan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. Semoga catatan ini bermanfaat yaa. Sekian dan terimakasih 😀.
Location Map: