Hari ini aku ikutan Workshop Membatik di Queen City Mall Semarang. Workshop dengan biaya 95K ini diadakan oleh Kelas Kreatif Semarang (@kelas_kreatif_semarang) bekerjasama dengan Setitik Cultureware (@setitik.id). Kegiatannya berlangsung 2 jam saja, dari jam 3 sampai 5 sore. Tapi walaupun singkat, banyak ilmu dan pengetahuan baru seputar batik yang aku dapatkan disini. Oh ya, aku udah punya prior knowledge tentang batik ya, dari pengalamanku belajar membatik di Museum Batik Pekalongan. Nah, dari workshop batik kali ini aku jadi tau kalo ternyata ada bermacam-macam style membatik misalnya ala Surakarta, Yogyakarta, atau Pekalongan. Yok cuss ikuti catatan belajarku hari ini! 😀
|
Hari ini aku belajar membatik 😀 |
Acara dimulai dengan perkenalan dari PIC Kelas Kreatif Semarang yaitu Mbak Dian, lalu dilanjutkan penjelasan dari owner Setitik Cultureware yaitu Mbak Jessie Setiawati. Setitik ini usahanya bergerak dibidang kerajinan dan fashion batik. Aku ungkap sekilas tentang Setitik ya gaess. Jadi brand ini tuh mendapat inspirasi dari bangunan cagar budaya yang ada di Indonesia misalnya Kota Lama Semarang, Kota Tua Jakarta, dll. Setitik juga mengajarkan pembuatan batik tulis pada masyarakat yang tinggal di sekitar area bangunan cagar budaya. Produk Setitik yaitu batik tulis, batik cap, totebag, outer, kebaya, dll.
|
Persiapan tim KKS sebelum workshop |
|
Mbak Jessie sedang menjelaskan tentang dunia per-batik-an |
|
Menjelaskan salah satu pola batik |
Nah di workshop batik untuk pemula ini, aku belajar batik tulis. Batik tulis adalah kain yang dibatik menggunakan canting. Kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan canting dan menghasilkan pola tertentu pada kain. Mbak Jessie membahas sekilas tentang sejarah batik Indonesia yang ternyata sudah berkembang di pesisir utara sejak jaman Kerajaan Majapahit. Pada jaman Kerajaan Mataram, batik dibuat hanya untuk busana sehari-hari tapi lambat laun jadi busana mewah bagi para bangsawan.
|
Aneka ukuran canting |
|
Mencairkan lilin malam |
Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Jadi ini workshopnya pas banget diadain pas bulan Batik. Eniwei, tahapan produksi batik pada umumnya adalah sebagai berikut: Pertama, kain putih direndam dengan tawas dan soda abu untuk menghilangkan lapisan lilin. Kedua, membuat konsep pola atau gambar. Ketiga, menggambar diatas kain putih. Keempat, proses menggunakan canting (tulis/cap). Kelima, dilakukan pewarnaan (alami/kimia).
|
Latihan membuat titik dan garis |
Hari ini belajar membatiknya tidak sampai tahap kelima (pewarnaan), tapi hanya menggambar pola dan membatik dengan menggunakan canting saja. Mbak Jessie juga menjelaskan aneka ukuran canting yaitu 1, 3, dan 5. Semakin kecil nomornya berarti semakin kecil ukuran cucuk cantingnya. Canting terdiri atas 3 bagian yaitu gagang, nyamplung (untuk mengambil cairan lilin), dan cucuk (bagian ujung canting untuk melukis di kain). Selain itu kami juga diajarin cara mencairkan lilin malam di kompor. Kompornya pake listrik jadi lebih praktis.
|
Pola sederhana yang sudah aku gambar di kain |
|
Wkwk netes terus itu cairan lilin nya 😅 |
Setiap peserta dikasi 2 kain putih, ukuran kecil dan besar. Aku mulai dengan menggambar pola di kain yang besar. Polanya sederhana aja soalnya aku ga jago gambar 😅. Aku bahkan nyari polanya yang bener-bener simple, yang buat anak SD 😂. Peserta lain milih polanya udah keren-keren banget, duh pada jago gambar rupanya. Lanjut aku latihan membuat titik dan garis dulu di kain yang kecil, yang penting biar terbiasa dulu menggunakan canting. Ternyata susah juga gaess biar cairannya ga jatuh-jatuh. Beberapa kali cairannya netes di spot-spot yang tidak seharusnya, mbleberrr.. aduh acak adut wkwkw. Biarin lah la wong namanya juga proses belajar 😁.
|
Serius menyelesaikan proses membatik |
Setelah agak yakin dengan kemampuan membatikku yang sebenarnya masih sangat meragukan 😂, aku lanjut melukis di kain yang besar. Lagi-lagi mbleberrr... cairan lilinnya netes netes mulu 😆. Padahal udah berusaha menggunakan canting dengan posisi yang diajarkan Mbak Jessie. Btw, aku salut sama Mbak Jessie yang sabar banget mengajari dan menjawab setiap pertanyaan dari para peserta workshop batik hari ini 👍.
|
Ini hasil membatikku 😁 |
Akhirnya dengan segala acak adutnya, aku menyelesaikan proses membatikku. Walau amatiran, tapi aku bangga sama hasilnya, hehe 😁. Memang perlu sering latihan sih kalau mau lancar membatik, ini cuma masalah kebiasaan aja.
|
Thank you Setitik! 👍 |
|
Thank you KKS! 👍 |
Oke deh, jadi segitu aja catatan belajarku hari ini di Workshop Membatik by Setitik dan Kelas Kreatif Semarang di Queen City Mall. Kegiatannya mantap, singkat, padat, dan practical. Sebagai seseorang yang mempunyai Inferior Se, aku sepertinya memang perlu banyak aktivitas berkreasi dengan tangan untuk lebih bisa menikmati "living in the now". Semoga aku bisa ikutan aneka workshop atau pelatihan lain lagi yang diadakan oleh KKS ataupun EO lain di Semarang 😊.
Location Map: Queen City Mall Semarang
Baca Juga